Thursday, 20 June 2013

Merawat Sekeping Hati


Assalamu'alaikum wbt.

Alhamdulillah. Pagi jumaat yang penuh barakah ini saya diberi peluang untuk mencoretkan sesuatu lagi. Semua dengan izin dan kehendak Allah SWT.

Teman-teman sekalian, apa khabarnya anda sekalian? Semoga sihat walafiat disamping keluarga tercinta. In shaa Allah. Aamiiin.

Namun, hari ini ingin juga aku tanyakan apa khabarnya hati anda sekalian? Pasti kita seolah tidak mengerti bagaimana agaknya untuk menjawab persoalan saya itu kan.

Nah.. Mari sama-sama kita melihat apa khabarnya hati kita semua. Teman-teman sekalian, jikalau kita ingin mengetahui apa khabarnya hati kita mari kita melihat dari sudut bagaimana dekatnya hati kita kepada pemilik segala hati?

Apakah hati kita berada dalam keadaan sihat? Ataupun keadaan hati kita berada dalam keadaan sakit? Dan mungkinkah hati kita sudah mati sebelum mati?

Allahu Rabbi. Menilai keadaan hati yang sihat bagaimana ya? Mari sama-sama kita lihat bagaimana hati yang sihat menurut Al-Qur'an:

“Orang-orang yang beriman itu hati mereka menjadi tenteram kerana mengingat Tuhan. Ingatlah, bahwa dengan mengingat Tuhan itu, hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, mereka memperoleh untung baik dan tempat kembali yang utama.” [Ar-Ra’du ayat 28-29]

Subhanallah. Dengan mengingati Allah Azza Wa Jalla hati kita bisa sihat dan menjadi lebih aman tenteram. Tatkala hati kian sihat pasti amal kian rancak untuk melakukan amal soleh. Terus, tanyakan pada dirimu adakah hati kita berada dalam kelompok hati yang sihat ini?

Teman-teman sekalian, bagaimana pula dengan hati yang sakit? Sungguh hati yang sakit itu adalah hati yang telah banyak melakukan dosa. Hati ini sering lupa kepada Allah swt tatkala melakukan dosa.

Apakah kita memilih untuk terus mengotori hati ini sedang kita masih punyai pilihan terbaik yakni menyucikannya?


"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (As-Syam 91:8-10)


Teman-teman sekalian, satu lagi kelompok hati yang begitu membimbangkan kita apabila hati kita sudah mati sebelum mati. Nau'zubillah.

Hati mati itu seperti apa? Hati mati adalah sekeping hati yang tidak mampu lagi untuk merasa bersalah mahupun telah melakukan dosa, bahkan hati ini merasa selesa dengan dosa. Allahu Rabbi. Sedihnya kita bila hati ini sudah terlalu keras untuk menerima hidayah Allah Azza Wa Jalla.

Lalu, adakah hati kita masih hidup teman-teman? Tanyakan kepada lubuk hatimu yang paling dalam. Dimana letaknya kondisi kesihatan hati kita? Sekiranya hati kita ini berada dalam kondisi yang mengkhuatirkan bersegeralah untuk merawatnya.

Rawatlah sekeping hati ini dengan banyaknya kita membaca Al-Qur'an, dengan membasahi lidah kita dengan zikrullah, serta sering kita berkawan dengan teman-teman yang soleh dan solehah, lalu perbaiki pula amal ibadah kita, dan segalanya pasti kita niat ikhlaskan kerana Allah swt semata.

Teman-teman, sebagai langkah dan momentum permulaan dalam merawat hati ini adalah dengan mendirikan solat sunat taubat nasuha. Taubat yang sebenar-benar taubat dan kita bertekad untuk tidak mengotori hati ini lagi.

Segeralah kita berdoa' kepada Allah agar digantikan buat kita hati yang baru, serta dipelihara hati itu agar ia kekal sihat dan istiqomah dalam melalui kehidupan yang mendatang.

Marilah kita amati doa' ini:


اللهم آت نفسي تقواها أنت وليها و مولاها وخير من زكاها


"Ya Allah,limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku ini.Engkaulah Pemiliknya dan perlindungnya,dia Allah,limpahkan dan Engkaulah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya" (Ath-Thabari (XI/106)


Sekian dulu perkongsian untuk teman-teman sekalian. Semoga perkongsian ini sedikit sebanyak membantu diri saya serta teman-teman untuk senantiasa memelihara hati masing-masing. Semoga kita semua tergolong dalam kalangan orang-orang yang diberikan petunjuk dan hidayah. In shaa Allah. Aamiiiiin.

2 comments:

  1. Subhanallah..
    hati..
    hati itu milik Allah..
    hati itu tuannya Allah,
    hati ini hanya dipinjam..
    mampukah memulangkan hati ini dgn baik kpd tuannya?
    Allahurabbi..jazakallah..perkongsian yang amat baik.

    ReplyDelete
  2. Jazakillah.. Semoga ia memberi manfaat. In shaa Allah. Aamiiin. :)

    ReplyDelete